pengalaman saya “Live In” bersama angkatan 5 SMP Hikmah Teladan, yaitu FIFTHORY.
Kami sudah kumpul disekolah dari jam 6. Bahkan ada yang sudah di sekolah dari jam setengah 6,
yang jam 7 juga ada. Kami berangkat jam setengah 8 menggendarai angkot yang di sewa sekolah.
Perjalanannya sekitar 2 jam. Sehingga kita sampai di tujuan jam setengah 10.
Disana asik sekali. Aku dan kawan-kawan pergi ke desa Cipancar. Disana kami di bagi kelompok untuk tinggal di rumah induk asuh kita disana. Tiap kelompok 2 orang, dan jelas lakilaki dengan perempuan di pisah. Aku tinggal bersama
Ihsan di rumah bu Eem. Saat kami sampai di tujuan, kami harus mencari rumah masing-masing dengan sendiri. Dengan menanyakan kepada warga pemilik rumah yang bernama induk asuh masing-masing. Rumah yang aku tinggali sangat nyaman, model rumah panggung dan terbuat dari bilik.
Disana aku mendapatkan banyak sekali pelajaran hidup yang tidak aku dapat di sekolah. Pelajaran
kekeluargaan pun aku mendapatkannya disana, seperti seorang suami yang harus kerja keras mencari nafkah dan saat pulang dari tempat kerjanya langsung di siapkan makan oleh istrinya.
Kami juga sempat bermain ke sungai. Sangat mengasyikan dapat bermain dengan sahabat-sahabatku. Kami juga membantu warga disana dengan hal yang di sebut ‘Kerja Bakti’. Sekolah juga menugaskan murid-murid untuk membuat program yang dapat membantu disana. Programnya adalah Buku bagus, Baju
bagus, Qur’an, Andai Aku Menjadi, Event, dan lainnya. Dari judulnya saja pasti kalian sudah tau apa tugas dari masing-masin program.
Tapi bukan hanya kita yang mendapatkan pelajaran baru. Kita juga harus bisa mengajarkan hal baru bagi penduduk disana. Sebagai contoh, penduduk disana sangat lah rajin, mereka mengsapu halaman ruman mereka menggunakan sapu nyere untuk membersihkan daun-daun kering yang berjatuhan. Permasalahannya adalah, mereka membuang sampah daun tersebut ke
solokan. Dan kita bisa memberikan pengetahuan kepada mereka bahwa membuang sampah ke
solokan itu buruk dan dapat menyebabkan banjir. Salah satu program sekolah juga mengadakan
“Sekolah berjalan”. Yang di maksud oleh sekolah berjalan adalah, kita murid-murid SMPHT membantu anak-anak disana dalam belajar. Pada saat siang, anak-anak yang tinggal di desa cipancar mendapatkan ilmu di sekolah. Dan pada saat malamnya, murid
SMPHT membantu mereka
dengan menambah sedikit pengetahuan.
Tapi, hidup tidak akan selalu indah, pasti ada bagian buruknya. Dan bagian buruknya adalah, banyak siswa-siswi SMPHT yang melanggar komitmen. Seperti tidak boleh bergerombol (karna akan menimbulkan keberisikan), menjaga aurat, btidak bermain jauh-jauh, dan masih banyak lagi. Tapi setiap bmasalah pasti ada solusinya kan? Setiap malam kami
melakukan briefing. Dan berjanji untuk tidak melakukan kembali kesalahan yang telah dibuat. Disana juga, murid murid SMPHT membagikan baksos baju dan Qur’an yang bsudah di kumpulkan pada saat sebelum Live In. Kami juga mengadakan lomba-lomba bagi anak-anak.
Kami disana tinggal selama 5 hari, dari tanggal 31 Oktober sampai 4 November. Di hari perpisahan
banyak induk asuh disana yang menangis. Aku sempat berpelukan dengan bapa dan ibu disana. Aku
sangat senang bisa mengenal bapa yang humoris dan rendah harti serta ibu yang pengertian dan
khawatiran. Dan jika Allah mengijinkan, aku ingin menemui mereka lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar